Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perekonomian, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengenang sosok Kwik Kian Gie sebagai pribadi yang memiliki keberanian dan integritas tinggi. Ahok mengungkapkan bahwa ketertarikannya terjun ke dunia politik bermula dari iklan satu halaman penuh yang dipasang Kwik di harian Kompas pada pertengahan 1990-an.
“Saya tertarik masuk politik karena iklan Pak Kwik. Sekitar tahun 1995 atau 1996, beliau pasang iklan besar di Kompas soal perjuangan melalui PDIP. Saat saya baca, langsung tergerak. Saya pikir, ini orang pasti tulus ingin memperbaiki negeri,” ungkap Ahok di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Selasa (29/7/2025).
Bagi Ahok, Kwik bukan hanya ekonom ulung, tapi juga panutan dalam menjunjung etika kekuasaan. Ia menyoroti sikap Kwik yang rela melepas seluruh kepentingan bisnisnya saat dipercaya memegang jabatan publik, sebagai bentuk penghindaran dari konflik kepentingan.
“Pak Kwik itu pengusaha, tapi ketika masuk pemerintahan, dia jual semua usahanya. Dia tidak pernah gunakan kekuasaan untuk memperkaya diri. Itu yang luar biasa,” kata Ahok.
Lebih lanjut, Ahok juga mengagumi keberanian Kwik dalam menyuarakan kritik, bahkan kepada internal partainya sendiri. Ia menyebut Kwik sebagai salah satu tokoh yang pernah secara terbuka menegur Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Beliau tidak segan mengoreksi partai sendiri kalau dirasa melenceng. Bu Mega pun sangat menghormati beliau karena keberaniannya,” ujarnya.
Meskipun tak memiliki hubungan pribadi yang dekat, Ahok mengakui bahwa sosok Kwik punya pengaruh besar dalam perjalanan politiknya. Iklan yang dibaca Ahok di masa muda menjadi pemantik semangatnya untuk ikut membenahi negeri lewat jalur politik.
Ekonom senior dan tokoh nasional Kwik Kian Gie wafat pada Senin, 28 Juli 2025 pukul 22.00 WIB di usia 90 tahun. Dikenal sebagai Bapak Ekonomi Kerakyatan, Kwik sepanjang hidupnya konsisten membela kepentingan rakyat kecil dan menyuarakan keadilan ekonomi.