IHSG Terkerek Naik, Ditutup Menguat 0,6% di Akhir Pekan
SaringNews – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tren positifnya dan mengakhiri perdagangan hari Jumat (11/7/2025) di zona hijau. Ditutup menguat 0,6% atau 42,07 poin, IHSG mendarat di level 7.047,44, memperpanjang reli penguatannya sejak awal pekan.
Sepanjang sesi perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 7.026,49 hingga 7.055,8. Sebanyak 345 saham ditutup menguat, sementara 255 saham melemah dan 368 lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan nilai transaksi tercatat sebesar Rp 12,45 triliun, melibatkan 23,33 miliar saham dalam 1,44 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar turut naik menjadi Rp 12.404 triliun.
Dari sisi sektor, saham-saham kesehatan mencatat kinerja terbaik dengan lonjakan 1,32%, diikuti sektor utilitas (+1,09%), industri (+1,02%), keuangan (+0,94%), dan teknologi (+0,8%). Di sisi lain, hanya tiga sektor yang ditutup melemah yaitu bahan baku (-0,37%), konsumer non-primer (-0,29%), dan energi (-0,07%).
Kinerja sektor keuangan, khususnya perbankan, kembali menjadi motor penggerak utama IHSG. Saham Bank Mandiri (BMRI) mencuat 3,11% ke level 4.970 dan menjadi penyumbang terbesar terhadap kenaikan indeks hari ini, dengan kontribusi 13,19 poin. Saham perbankan besar lainnya turut mendukung, seperti BBNI (2,52 poin), BBCA (1,7 poin), dan BBRI (1,53 poin).
Selain sektor perbankan, sejumlah saham lain yang turut mendorong penguatan IHSG antara lain TLKM, KLBF, BRPT, dan BYAN. Menariknya, saham pendatang baru CDIA melonjak 25% dalam sehari dan menyumbang 2,44 poin pada indeks.
Secara mingguan, IHSG telah naik 2,65%, mencatatkan penguatan pekanan tertinggi dalam setahun terakhir, tepatnya sejak 16 Mei 2025. Secara bulanan, indeks juga mencatat kenaikan sebesar 1,73%.
Meski demikian, secara year-to-date (YtD), IHSG masih terkoreksi 1,62%. Investor asing pun masih mencatat net sell sebesar Rp 58,32 triliun sepanjang tahun ini. Saham BBCA menjadi yang paling banyak dilepas oleh asing dengan net foreign sell mencapai Rp 14,47 triliun.