Aksi Borong Saham Berlanjut, Bos CDIA Serok di Harga Menarik

Aksi borong saham kembali dilakukan oleh jajaran direksi emiten infrastruktur milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), yang merupakan bagian dari Grup Barito. Pembelian saham secara bertahap ini kian menunjukkan kepercayaan internal manajemen terhadap prospek cerah perusahaan ke depan.

Kali ini, dua direktur CDIA, Merly dan Agus Lukmanul Hakim, turut serta dalam aksi pembelian saham. Merly membeli sebanyak 4 juta saham di harga Rp 1.290 per saham pada tanggal 24 Juli 2025. Sementara itu, Agus memborong 1,5 juta saham sehari setelahnya, yakni pada 25 Juli 2025, juga dengan harga yang sama. Secara total, Merly menggelontorkan dana sebesar Rp 5,16 miliar, dan Agus sebesar Rp 1,935 miliar.

Dengan menggunakan harga penutupan terbaru saham CDIA di Rp 1.650 per saham—meskipun hari ini terkoreksi 9,82% ke batas auto rejection bawah—keduanya masing-masing telah mengantongi keuntungan signifikan. Merly tercatat meraih potensi cuan sebesar Rp 1,44 miliar, sementara Agus diperkirakan mengantongi sekitar Rp 538 juta hanya dalam waktu kurang dari satu minggu.

Saham yang dibeli keduanya merupakan saham biasa, dimiliki secara langsung dengan tujuan investasi jangka panjang. Ini juga memperpanjang rangkaian aksi pembelian saham oleh pihak internal perusahaan, yang diyakini sebagai sinyal positif kepada pasar.

Sebelum transaksi Merly dan Agus, Komisaris CDIA Andre Khor Kah Hin juga diketahui aktif memborong saham. Andre membeli 4,25 juta saham CDIA pada 21 Juli 2025 di harga Rp 1.050, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,46 miliar. Bahkan pada 18 Juli, ia lebih agresif dengan membeli 15 juta saham di harga Rp 800, dengan nilai transaksi fantastis sebesar Rp 12 miliar.

Tidak hanya komisaris, Presiden Direktur CDIA Fransiskus Ruly Aryawan dan Direktur Jonathan Kandinata sebelumnya juga membeli masing-masing 5 juta saham CDIA pada 17 Juli 2025. Keduanya melakukan pembelian di harga Rp 800 per saham dengan total dana masing-masing Rp 4 miliar. Mereka pun mencatatkan kepemilikan sebesar 0,004% pasca transaksi.

Menariknya, hingga kini hanya satu direktur CDIA yang belum tercatat membeli saham perusahaan. Di sisi lain, dari enam komisaris yang terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), baru satu yang melakukan pembelian.

Aksi beli oleh internal manajemen ini menjadi perhatian investor karena menunjukkan keyakinan kuat terhadap fundamental perusahaan, meskipun hari ini saham CDIA sempat tertekan dan ditutup di zona merah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *